Info Terkini :

SMK Negeri 3 Tegal
Jl. Gajahmada 72 D Tegal 52113

Powered by Blogger

Kamis, 04 Desember 2008

Siasati Beban Listrik yang Kian Melonjak

Siasati Beban Listrik yang Kian Melonjak

PT PLN memperkirakan cadangan listrik (reserve margin) dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali pada 2009 hanya 14 persen. Kebutuhan listrik saat beban puncak pada 2009 diperkirakan mencapai 18.077 megawatt (MW), sementara daya mampu hanya sebesar 20.666 MW. 

Jika suatu saat terjadi kelebihan beban puncak atau jika secara tiba-tiba pembangkit mengalami gangguan, pemadaman tidak dapat terhindarkan. Bahkan, PLN bisa saja melakukan pemadaman tanpa pemberitahuan terlebih dulu guna mencegah agar tidak terjadi pemadaman total (black out) pada sistem. 

Dampaknya, sampai sekarang masih sering terjadi pemadaman listrik di berbagai daerah, terutama daerah pelosok yang notabene tidak banyak kepentingan vital.

Sebenarnya efisiensi itu dapat dilakukan dengan merujuk pada negara-negara lain, yang dengan kapasitas listriknya yang rendah, mampu menciptakan harga dasar yang rendah. Harga pokok listrik di Indonesia mencapai 6,5 sen dolar per kwh, Malaysia hanya 6,2 sen dolar per kwh, Thailand hanya 6,0 sen dolar per kwh, Vietnam 5,2 sen dolar per kwh.

PT PLN (Persero) bahkan mendapatkan tambahan pendapatan sekitar Rp 250-260 miliar per bulan dari pengenaan tarif multiguna kepada pelanggan listrik 6.600 volt ampere (VA). Perusahaan listrik milik negara tersebut berencana memperluas tarif multiguna kepada pelanggan rumah tangga dengan daya 2.200 VA. 

Menurut Sektretaris Advokasi Konsumen Listrik Indonesia Yunan Lubis, sampai sekarang PLN masih memberlakukan tarif baru untuk pelanggan baru rumah tangga (R1) 450-900 VA dan pelanggan bisnis (B1-3) 450-20.000 VA sejak Mei 2005. ’’Tarif tersebut lebih mahal 30-80 persen dari tarif resmi, dan kebanyakan pelanggan baru tidak tahu kebijakan tarif siluman tersebut,’’ ujarnya.

Sambil berharap PLN melakukan efisiensi, kita bisa mencoba melakukannya sendiri, untuk menaikkan efisiensi pemakaian jaringan listrik di rumah kita sehingga tagihan listrik bulanan kita bisa berkurang. 
Teori Singkat Arus Listrik
Arus listrik yang kita pakai dari PLN, diukur dengan meteran listrik yang bisa kita lihat di tiap-tiap rumah. Arus listrik ini memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan karakteristik jaringan yang dilaluinya. Karakteristik ini bisa bersifat hambatan (resistif), kapasitas (kapasitif), atau induksi (induktif).

Sebuah kawat tembaga atau kabel di dalam rumah yang dipasang mengelilingi rumah akan memiliki sifat induktif. Biasanya kabel dipa-sang lebih dari satu dalam letak yang cukup dekat, maka kabel tersebut juga akan mengalami sifat kapasitif juga. Apalagi jika tempat pemasangannya tidak tepat, misalnya dipasang sangat dekat dengan tembok, tanpa menggunakan penutup (paralon). Ini bisa dipastikan akan terjadi efek kapasitif terhadap tanah, karena dinding bersifat relatif menjadi grounding. Walaupun sifat kapasitif dan induktif ini relatif kecil, tetapi jika desain pemasangan jaringan tidak efektif akan cukup berpengaruh terhadap efisiensi jaringan tersebut. 

 Daya yang diukur oleh PLN untuk tipe perumahan adalah daya aktif yang diukur dengan KWH meter, sedangkan untuk tipe industri digunakan daya semu yang diukur dengan KAV meter. Untuk tipe rumah, secara teori pengubahan dengan menggunakan kapasitor tidak berpengaruh pada KWH meter karena daya aktif hanya dipengaruhi oleh arus dan resistansi jaringan. 

Tapi, pengubahan cos ohm melalui kapasitor bisa mengurangi daya reaktif, yang akan mengurangi daya semu, sehingga akan mengurangi jumlah daya yang diukur dengan KAV meter. Manfaat yang dapat diambil bagi tipe rumah adalah bisa menggunakan daya yang lebih besar dari semula, tapi tarif yang dibayarkan tidak menjadi lebih murah tentunya atau tetap. 

Bagaimanapun, penurunan ini akan mengurangi jumlah daya yang perlu dipasok oleh PLN sehingga akan memberikan efisiensi bagi PLN. Dengan dasar tersebut kita bisa membuat alat penghemat listrik menggunakan kapasitor untuk menaikkan faktor daya sehingga menambah efisiensi pemakaian jaringan listrik.
Cara Pembuatan
Caranya sangat mudah. Kita cukup memasang kapasitor dengan ukuran yang sesuai secara paralel dengan jaringan listrik di rumah kita. Belilah Kapasitor tipe kotak seperti yang terdapat pada Kipas Angin atau Pompa Air dengan kapasitas sesuai tabel. Anda bisa membelinya pada toko-toko komponen elektronik. Jangan gunakan tipe elektrolit (elco) karena elco memiliki karakteristik yang berbeda dengan kapasitor kotak (MKT). 

Prinsip kerja dari alat ini adalah menurunkan daya reaktif semaksimal mungkin, sehingga daya keseluruhan menjadi minimum. Kebanyakan beban yang ada umumnya memiliki nilai induktif yang tinggi seperti lampu TL dengan ballast, TV, Komputer, Seterika dan sebagainya. Jika setelah menggunakan alat ini ternyata beban yang terukur oleh meteran tetap sama, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi. Yang pertama, anda menggunakan kapasitor dengan ukuran yang tidak sesuai. Yang kedua, kemungkinan jaringan dalam tempat Anda tidak memiliki beban reaktif yang berarti.

Untuk menghitung besar kapasitor yang digunakan, terlebih dahulu kita harus menghitung besar induktansi beban jaringan. Dan praktiknya, menghitung besar induktansi berbagai komponen dalam jaringan yang kita pakai sangat sulit. Untuk itu kita menggunakan pendekatan lain yang lebih mudah, yaitu dengan langsung memasang kapasitor dengan nilai tertentu, dan kemudian kita ukur seberapa besar penurunan yang kita dapatkan. 

Cara seperti ini juga yang dipakai pada capacitor bank untuk industri, hanya saja capacitor bank melakukan pemilihan secara otomatis menggunakan PLC atau mikrokontroller.
Hasil Perhitungan
Hasil perhitungan dengan menggunakan software EWB dapat kita lihat pada tabel 1. Lampu 100W digunakan sebagai beban resistif (dianggap sebagai resistif murni), lalu diparalel dengan induktansi dengan nilai tertentu, dan kapasitor sesuai tabel.

Dapat kita lihat bahwa efektivitas tertinggi berada pada nilai induktansi sekitar 2 Henry, lebih kecil dari itu efektivitas menurun. Sebagai perbandingan, sebuah trafo ideal memiliki nilai induktansi 5 Henry, dua trafo paralel akan memiliki nilai sekitar setengahnya atau sekitar 2,5 Henry. 

Lalu arus yang melewati beban lampu, yang adalah resistif murni, tidak berubah sama sekali. Arus inilah yang menentukan besarnya perputaran pada KWH meter, sehingga bagi pengguna tipe rumah, secara teori sama sekali tidak terpengaruh. 

Hasil yang akan Anda peroleh tentunya bervariasi itu dipengaruhi oleh banyak hal, seperti jumlah beban yang digunakan, jenis beban yang digunakan, desain pengawatan jaringan dalam rumah anda, grounding, dan sebagainya. Untuk hasil yang terbaik, Anda bisa mencari sendiri ukuran kapasitor yang digunakan yang sesuai dengan jaringan di rumah Anda.

Apabila tiap rumah di Indonesia bisa memberikan penurunan beban 10% dikalikan dengan jumlah seluruh rumah di Indonesia. Ini tentunya akan sangat membantu negara kita dalam mengatasi krisis tenaga listrik sekarang ini. 

Namun, dibutuhkan kesadaran semua pihak agar mau berhemat dan tidak saling merugikan orang lain. Kita bisa memulai dari diri kita sendiri, setelah itu diharapkan usaha yang kita lakukan akan direspon dengan usaha positif lain dari pihak-pihak yang terkait khususnya PLN.

Tidak ada komentar: