Info Terkini :

SMK Negeri 3 Tegal
Jl. Gajahmada 72 D Tegal 52113

Powered by Blogger

Kamis, 15 Januari 2009

Teaching Industri SMK

Teaching Industri SMK dalam :
- Menciptakan SDM Unggul (Siap Kerja, Cerdas, & Kompetitif)
- Membantu Perkembangan Perekonomian Indonesia

Direktorat Pembinaan SMK (Dit. PSMK) - Departemen Pendidikan Nasional,
menerapkan konsep Teaching Industri dengan latar belakang sebagai berikut:
1. Sekitar 250jt Penduduk Indonesia merupakan pasar potensial bagi
produk2 seperti otomotif (motor, mobil, dll), komputer/laptop,
handphone, daging, susu, dll
2. Namun ternyata pemenuhan barang2 tersebut diorder dari supplier2
yang mengimpor dari luarnegeri (china, dll)
3. Alhasil potensi Pasar tersebut tidak memberikan efek positif yang
signifikan terhadap perekonomian indonesia, karena perputaran uang
lari keluar negeri dan sama sekali tidak menimbulkan penyerapan tenaga
kerja yg signifikan karena proses produksi/manufaktur dilakukan di
luar negeri.
4. Dit. PSMK mempunyai tupoksi menjadikan SMK sebagai salah satu
tulang punggung pergerakan ekonomi bangsa dengan menciptakan lulusan
SMK yang siap kerja, cerdas, dan kompetitif
5. Dit. PSMK berpotensi kompetitif, data tahun 2008 menjunjukkan:
alokasi anggaran sekitar 2triliun/th), mempunyai 7.800 SMK, 175rb guru
& 3,29jt siswa, SMK rata berlahan 2Ha (khusus SMK Pertanian antara
15-30Ha), bergerak di 121 bidang garapan (pertanian, seni, laut,
mesin, otomotif, IT, dll)
6. Kebijakan Pemerintah akan memutar balik rasio siswa SMK:SMA, yang
semula 30:70 (th2004) dan pada akhirnya menyampai rasio 70:30. Posisi
2008 rasio siswa SMK:SMA mencapai 46:53, dan ditargetkan sd th2014
mencapai rasio 67:33

Dengan latar belakang tersebut, Dit. PSMK mencoba menerapkan konsep
Teaching Industri, yaitu suatu konsep share Sumber Daya dalam rangka
mengoptimalkan sumber daya yang tersedia demi mencapai kebermanfaatan
yang dapat dirasakan oleh banyak pihak dalam berbagai sektor.

Teaching Industri SMK, mengajak kepada semua Industri membantu Dit.
PSMK menciptakan SDM SMK yang Siap Kerja, Cerdas, dan Kompetitif,
dengan membuat proses Industri berlangsung di SMK, melibatkan unsur
SDM SMK ( terutama Siswa) sebagai sarana praktek real bagi siswa,
menggunakan sarana-lahan-anggaran praktek SMK untuk membuat produk
industri real (motor, komputer, laptop, engine, cnc, dll) yang siap
dipasarkan.

Dengan Pengembangan Program Teaching Industri ini, benefit yang
diambil adalah:
1. Bagi SMK: Dapat diperoleh lulusan SMK yang benar2 sudah pengalaman
industri real, sehingga benar2 siap kerja, cerdas, dan kompetitif
2. Bagi Industri: Dapat biaya ongkos produksi murah dengan tetap
terjaga kualitas(?), karena proses produksinya merupakan bagian dari
pembelajaran yang terawasi kualitasnya, sehingga over headnya bisa
ditekan mendekati Rp. 0 (nol rupiah)
3. Bagi Perekonomian Indonesia: Dapat mengurangi mengalirnya uang ke
luar negeri, sehingga uang berputar didalam yang mengakibatkan
peningkatan perekonomian nasional.
4. Bagi Produk Indonesia: Tercipta Produk sangat Murah yang dapat
bersaing di pasaran.
5. Bagi..(?) dll...(?)

Dengan pemanfaatan bersama antara fungsi pendidikan dengan fungsi
industri, terjadi efisiensi sumber daya yang cukup besar, yang salah
satu keuntungan besarnya adalah dapat menciptakan produk dengan harga
murah (karena sdm Rp. ~0, sewa lahan Rp. ~0, sewa ruang Rp. ~0, sewa
alat Rp. ~0, biaya energi Rp. ~0).

Dit. PSMK bahkan siap mengalokasikan anggaran untuk memenuhi standar
peralatan dan ruang yang dibutuhkan oleh industri untuk memanufaktur
suatu produk, dan juga alokasi anggaran untuk peningkatan kualitas SDM
seusai yang dipersayaratkan industri, sesuai kesepakatan bersama.

Industri akan bertanya bagaimana dg kualifikasi SDM SMK (Siswa &
Gurunya)?

Tentunya industri minta yang kualified agar bisa terjadi proses
produksi yang efektif dan efisien untuk menciptakan produk yang
berkualitas sesuai yang dipersyaratkan. tentu tidak bisa dipungkiri
bahwa siswa SMK ada yg sdh kualified & ada yg belum, ini tidak boleh
dibiarkan, ini adalah tugas Institusi SMK u membuat SDM mjd kualified
sesuai dgn yg dibutuhkan industri (walaupun tidak bisa sampai 100%
akan tetapi, bisa mendekati)

Caranya bagaimana? industri tentu punya kualifikasi/kriteria SDM yang
bisa menjalankan proses produksi/bisnis/manufaktur terkait produknya.
Dari kualifikasi itu, kita breakdown kedalam Kurikulum yang ada
sebagai konsentrasi pengayaan keahlian untuk peningkatan kualitas
siswa SMK (sebagai informasi, kurikulum sekarang adalah kurikulum
berbasis satuan pendidikan dimana masing2 SMK bisa menambahkan
penekanan/konsentrasi sesuai yang diperlukan). SDM Industri bisa
melatih guru-guru SMK bagaimana menguasai hal tersebut dan bagaimana
menciptakan SDM yang bisa menguasai hal itu (Pemerintah mempunyai
alokasi anggaran untuk peningkatan kualitas guru yang dipersyaratkan o
Industri partner). Dan sangat terbuka sekali apabila SDM industri
berkenan menjadi bagian pengajar di SMK, dit. PSMK sangat senang
sekali mendapat bantuan tersebut.

Untuk lebih meyakinkan Bisa dibuat program masa produktif Siswa
adalah di th ke4, dimana siswa sudah menerima semua kompetensi2 yang
harus dikuasai selama 3th. siswa yg ikut serta produksi kita
persyaratkan harus lulus test kompetensi sesuai yang dibutuhkan
indutri partner. so SDM tidak perlu dikhuawatirkan.

Lalu bagaimana Pasarnya?

Pada th2008: SMK mengadakan sekitar 8.000 komputer dilakukan dg
assembly sendiri oleh 200 SMK. dan di th2009 dari SMK tersebut akan
dipilih yang kualified u memproduksi komputer bagi SMK lainnya (& tdk
menutup kemungkinan u SMA, SMP, SD). SMK lainnya melaksanakan Teaching
Industri bidang Laptop (dibwh 5jt), CNC Miling (bisa 50% harga pasar)
dan assembly motor indonesia (KANZEN-SMK) (sekitar 7jt/motor). Sekitar
10 SMK bidang pertanian, 90 SMK Hotel Training, 140 SMK bidang retail,
yang semua menjadi tempat teaching industri.

Jadi selain Pasar umum, kita punya Pasar yang kita create sendiri,
Dit. PSMK punya captive market dari jumlah siswa & guru yang tersebut
di atas. untuk th 2009 tidak kurang dari 300rb laptop harus kita buat
u siswa SMK SBI, sekitar jml yang sama untuk Komputer PC, kebutuhan
Motor berkembang, kita dapat mengarahkan guru dan siswa u mengambil
motor terrsebut dg bantuan kridit dg bunga yang jauh lebih murah
dibanding yang lain. Untuk CNC ada sekitar 3000 SMK yang membutuhkan
CNC, dan produksi2 lain

Dalam mendukung Program tersebut, Dit. PSMK mengeluarkan kebijakan
"setiap pembelian alat untuk SMK (Selaian anggaran APBD I dan II juga
masyarakata, Dit. PSMK mengalokasikan sekitar 70% dr total anggaran
Dit. PSMK) harus beli produk dalam negeri, dan apabila ada penggunaan
tenaga ahli diprioritaskan tenaga ahli dalam negeri.

HERDIANA,ST
IT - Dikmenjur - Depdiknas
Komleks Depdiknas Senayan, Gdg. E Lt. 13
Jl Jenderal Sudirman - Senayan, Jakarta Pusat 10270

Telp.  : 021-5734565, 021-5725466
Fax    : 021-5725049
Hp.    : 0815 71 46943
Email  : herdiy@dikmenjur.netherdiy@yahoo.com
Website: http://www.dikmenjur.net
        http://peta.dikmenjur.net
        http://schomap.dikmenjur.net

Tidak ada komentar: