Info Terkini :

SMK Negeri 3 Tegal
Jl. Gajahmada 72 D Tegal 52113

Powered by Blogger

Selasa, 03 November 2009

Kurikulum 2010-211 Berbasis Kewirausahaan

JAKARTA--Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menyiapkan konsep kurikulum berbasis kewirausahaan yang rencananya mulai diterapkan pada tahun ajaran 2010-2011.

Usai rapat koordinasi menteri bidang kesejahteraan rakyat di Jakarta, Senin (2/11), Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, mengatakan pihaknya akan menyelesaikan penyusunan kurikulum berbasis kewirausahaan tersebut dalam seratus hari pertama kerjanya.

"Program seratus hari kan November, Desember sampai Januari. Paling 'banter' awal Februari penyusunan konsep kurikulum entrepreneurship sudah dirampungkan sehingga diharapkan pada tahun ajaran baru sudah bisa melekat dalam kurikulum 2010-2011," katanya.

Ia menjelaskan, dalam hal ini pihaknya tidak akan melakukan perubahan total terhadap pola kurikulum pendidikan yang selama ini sudah diterapkan namun hanya memasukkan substansi pendidikan kewirausahaan pada kurikulum pendidikan. Substansi kurikulum berbasis kewirausahaan, dia menjelaskan, pada dasarnya adalah pembentukan karakter kewirausahaan pada peserta didik termasuk rasa ingin tahu, fleksibilitas berfikir, kreatifitas, dan kemampuan berinovasi.

"Yang pertama harus dibentuk adalah 'flexibility thinking' karena ini yang akan dorong kreatifitas. Orang tidak akan kreatif kalau pikirannya kaku," katanya. Ia menambahkan, kreatifitas dan daya inovasi tidak akan tumbuh kalau model pemikiran yang dibentuk sekolah-sekolah adalah model pemikiran yang kaku.

Lebih lanjut dia menjelaskan, substansi kurikulum berbasis kewirausahaan selanjutnya akan menjadi bagian materi pelajaran pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Bentuk materi kewirausahaan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

"Itu bisa masuk ke mata pelajaran, disebar, atau ditarik jadi mata pelajaran sendiri. Tapi ini masih harus dihitung dulu supaya sesuai dengan batas maksimum dari waktu belajar yang harus ditanggung siswa," katanya.

Muhammad Nuh mengatakan, pemerintah akan memberikan pelatihan pendidikan kewirausahaan kepada para guru dan dosen untuk mendukung penerapan kurikulum berbasis kewirausahaan pada semua jenjang pendidikan. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, untuk perguruan tinggi penerapan kurikulum berbasis kewirausahaan antara lain dilakukan dengan menjadikan materi kewirausahan sebagai mata kuliah pilihan.

"Kalau sebelumnya hanya ada di Fakultas Ekonomi, nanti akan jadi mata kuliah pilihan. Jadi semua yang berminat bisa mengambil mata kuliah ini," katanya. Ia menambahkan, materis kewirausahaan juga akan masuk dalam program kurikuler dan ekstrakuler mahasiswa.

Pemerintah, kata dia, mendukung kegiatan itu dengan membangun pusat-pusat kewirausahaan mahasiswa dan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa dan dosen yang diselenggarakan bekerja sama dengan perusahaan swasta dan badan usaha milik negara.

Tidak ada komentar: