Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W (Omega).
Karakteristik utama dalam penggunaan resistor yaitu
a. Resistansinya
b. Rating dayanya
Rating daya menunjukkan daya maksimum yang bisa didisipasikan tanpa menimbulkan panas yang berlebihan sehingga rusak terbakar. Disipasi menunjukkan daya sebesar I2.R akan dibuang/digunakan oleh resistor. Disipasi ini menjadi panas seiring dengan waktu yang berjalan.
Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah.
Besarnya ukuran resistor sangat tergantung watt atau daya maksimum yang mampu ditahan oleh resistor. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk balok berwarna putih dan nilai resistansinya dicetak langsung dibadannya, misalnya 1KW 5W.
Contoh:
Urutan cincin warna (resistor):
Coklat Ungu biru emas : 1 7 106 ± 5 % = 17MW ± 5 %
coklat merah hitam jingga coklat : 1 2 0 103 ± 1 % = 120kW±5%
Resistor dibedakan :
a. Menurut bahan
- Resistor yang bahan dasarnya dari lilitan kawat (Wirewound resistor)
- Resistor yang bahan dasarnya dari karbon
- Resistor film
b. Menurut kelinieran nilai arusnya (tidak sesuai dengan hukum ohm V=I.R)
- Thermistor (resistor yang sensitive terhadap temperatur)
- VDR (Voltage Dependent Resistor yaitu resistor yang tergantung terhadap tegangan)
- LDR (Light Dependent Resistor yaitu resistor yang sensitive terhadap cahaya)
- Resistor yang sensitive terhadap tekanan/regangan
c. Menurut nilai tahanannya
- resistor dengan nilai yang tetap (fixed resistor)
Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam. Nilainya hambatannya ditentukan oleh tebalnya dan panjangnya lintasan karbon.
- resistor dengan nilai yang berubah-ubah (variableresistor/potensiometer)
Resistor variabel atau potensiometer, yaitu resistor yang besarnya hambatan dapat diubah-ubah. Yang termasuk ke dalam potensiometer ini antara lain : Resistor KSN (koefisien suhu negatif), Resistor LDR (light dependent resistor) dan Resistor VDR (Voltage Dependent Resistor). Dengan simbol:
Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf biasanya adalah resistor lilitan kawat yang diselubungi dengan keramik/porselin.
Arti kode angka dan huruf pada resistor dengan kode 5 W 22 RJ adalah sebagai berikut :
- 5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt
- 22 R berarti besarnya resistansi 22 ohm
- Dengan besarnya toleransi 5%
Rangkaian Resistor
Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resistansi total semakin besar. Di bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara seri.
Pada rangkaian resistor seri berlaku rumus:
Rtotal = R1 + R2 + R3
Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti semakin kecil. Di bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara paralel. Pada rangkaian resistor paralel berlaku rumus:
(1/Rtotal ) = (1/R1 ) + ( 1/R2 ) + ( 1/R3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar