Untuk mengetahui sistem kerja penerima televisi, kita harus mengetahui terlebih dahulu rangkaian televisi secara diagram, artinya kita tahu rangkaian apa saja yang terdapat dalam penerima televisi, baik hitam putih maupun berwarna.
Pada prinsipnya TV hitam putih atau berwarna adalah sama, yang membedakan hanyalah rangkaian pemroses warna/ regenerasi warna.
Karena secara prinsip sama, maka akan saya jelaskan prinsip kerja penerima TV secara umum (hitam putih/ berwarna).
Dibawah ini adalah gambar diagram blog televisi hitam putih,
Prinsip kerja :
Antena akan menangkap sinyal/gelombang elektromagnetik yang berasal dari antena pemancar berupa gelombang gambar dan suara, kemudian dari antena dilanjutkan ke rangkaian yang bernama tuner blok yang terdiri dari penguat RF, mixer dan oscilator lokal. Dalam tuner blok, sinyal dikuatkan oleh penguat RF dan dimasukkan kedalam mixer untuk dicampur dengan sinyal yang berasal dari oscilator lokal sehingga menghasil sinyal baru yaitu sinyal pembawa gambar menengah yang besarnya 38,9 MHz dan pembawa suara menengah 33,4 MHz. Kemudian sinyal-sinyal terebut dimasukkan ke rangkaian penguat IF video untuk dikuatkan dan difilter sehingga kuat dan bersih, kemudian dikirim ke rangkaian detektor video untuk di deteksi dan diambil satu sisi sinyal (negatif atau positif) dan dimasukkan ke video driver untuk dipisahkan sinyal video dan suara dan sinyal-sinyal yang lain diantaranya sinyal syncronisasi. Sinyal video dimasukkan ke penguat video sampai ke tabung gambar (CRT) melalui kaki katoda, sinyal suara masuk ke rangkaian suara yang pertama yaitu penguat IF suara, sedangkan sinyal syncronisasi masuk ke bagian syncrinisasi separator untuk dipisahkan antara sinyal syncronisasi horisaontal dan syncronisasi vertical. Sinyal syncronisasi vertikal masuk ke rangkaian vertikal yaitu, oscilator vertikal, vertical driver, dan output vertical kemudian dilanjutkan ke deflection yoke vertikal ( yaitu sebuah kumparan yang berfungsi untuk membelokkan berkas elektron yang terdapat pada CRT ke arah vertikal (atas dan bawah)
Sedangkan sinyal syncronisasi horisontal dimasukkan ke rangkaian horisontal yaitu, AFC ( Automatic Frekuency Control ), oscilator horisontal, horisontal driver, dan output horisontal kemudian dilanjutkan ke deflection yoke horisontal ( yaitu sebuah kumparan yang berfungsi untuk membelokkan berkas elektron ke arah samping ), disamping itu sinyal juga masuk ke transformator flyback untuk proses tegangan tinggi.
Rangkaian vertikal dan horisontal dinamakan dengan rangkaian pembentuk raster (raster circuit), karena dengan rangkaian tersebut maka berkas elektron akan tersebar ke seluruh permukaan layar, sehingga layar keluar cahaya (ini yang dinamakan raster). Pada raster akan terbentuk gambar karena adanya sinyal video yang dikirimkan oleh penguat video masuk ke CRT melalui kaki katoda.
Fungsi AGC (Automatic Gain Control) adalah untuk mengontrol penguatan penguat IF video terutama penguat IF I agar selalu stabil dan juga mengontrol penguatan penguat RF sehingga gambar akan selalu stabil.
Demikian sistem kerja penerima televisi secara umum dan singkat, semoga bermanfaat.
Sabtu, 30 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar